Surat An-Nisa': Bida antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Peusaneut seluler Peusaneut röt wèb selulèr |
|||
Baréh 36:
[[Kawan:Surat Madaniyah]]
Mengingat Kembali Gempa Yogyakarta 11 Tahun Lalu
Kompas.com - 27/05/2017, 13:19 WIB
Bagikan:
Komentar
Poster pemain sepak bola yang langsung dipasang di pohon, serta karung bekas yang kembali dikumpulkan untuk alas tidur. Di Dusun Bondalem, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Bambang Lipuro, Kabupaten Bantul, ini hampir semua rumah telah rata tanah akibat gempa Yogyakarta pada 27 Mei 2006.
Poster pemain sepak bola yang langsung dipasang di pohon, serta karung bekas yang kembali dikumpulkan untuk alas tidur. Di Dusun Bondalem, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Bambang Lipuro, Kabupaten Bantul, ini hampir semua rumah telah rata tanah akibat gempa Yogyakarta pada 27 Mei 2006.(KOMPAS.com/AMIR SODIKIN)
Penulis: Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono
|
Editor:Ana Shofiana Syatiri
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, Sabtu (27/5/2017), tepat 11 tahun gempa bumi melanda Yogyakarta dan sebagian wilayah Jawa Tengah. Gempa yang berpusat di kabupaten Bantul 27 Mei 2016 silam menyebabkan ribuan orang meninggal dunia.
Pasca-gempa, masyarakat semakin waspada dan sudah siap dalam menghadapi bencana. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Bantul, Dwi Daryanto, menyampaikan, gempa 2006 terjadi sekitar pukul 05.53 WIB, berkekuatan 5,9 Skala Richer mengguncang bumi Yogyakarta sekitar 57 detik, menghancurkan ratusan ribu rumah dan menyebabkan ribuan orang meninggal.
Dari data BPBD Bantul, jumlah korban meninggal di wilayah Bantul ada 4143 korban tewas, dengan jumlah rumah rusak total 71.763, rusak berat 71.372, rusak ringan 66.359 rumah. Total korban meninggal gempa DIY dan Jawa Tengah bagian selatan, seperti di Klaten, tercatat mencapai 5.782 orang lebih, 26.299 lebih luka berat dan ringan, 390.077 lebih rumah roboh akibat gempa waktu itu.
Dwi menyebut, Bantul sebagai pusat gempa tahun 2006 lalu. Pusat gempa berada di Sungai Opak di Dusun Potrobayan, Srihardono, Pundong. Mulai dari pundong dusun potrobayan sebagai titik episentrum dan jalur gempa sampai ke Klaten.
Saat ini, di lokasi pusat gempa sudah berdiri tetenger atau tugu peringatan gempa Yogyakarta letaknya 300 meter dari pusat gempa yang merupakan tempuran sungai opak dan oya.
"Hampir semua kecamatan yang dilewati sesar opak terkena dampak paling parah saat gempa 2006 lalu," katanya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (27/5/2017).
Berkaca dari peristiwa itu, Pemerintah Kabupaten Bantul terus berupaya meningkatkan kesadaran mengenai potensi gempa yang sewaktu-waktu bisa terjadi di wilayahnya. Untuk itu diperlukan kesadaran semua pihak.
"Gempa tidak membunuh tetapi bangunan yang menyebabkan korban luka dan meninggal dunia," ujarnya.
Baca: Merajut Asa Dasawarsa Gempa Yogyakarta
Untuk membangun kesadaran masyarakat, salah satunya adalah dengan pembentukan desa tangguh bencana. Hingga 2016, tercatat sudah ada 15 desa, dan ditargetkan pada 2021 mendatang, 75 desa yang ada di Kabupaten Bantul semua telah menjadi desa tangguh bencana.
Adapun 15 desa yang sudah ditetapkan sebagai desa tangguh bencana itu sebagian besar desa yang berada di sepanjang pesisir selatan Bantul.
"Setiap tahun kita membangun rata-rata lima sampai tujuh desa tangguh bencana. Untuk anggarannya bersumber dari APBD Bantul dan Propinsi," ucapnya.
Selain desa, sudah ada delapan sekolah ditetapkan sebagai sekolah tangguh bencana. Tidak hanya sebatas pembentukan desa dan sekolah tangguh bencana.
Pasca-pembentukan, kegiatan pendampingan tetap dilakukan termasuk pelatihan pengurangan risiko bencana. Kawasan pesisir pun sudah terpasang Early Warning System (EWS), untuk mengantisipasi tsunami.
Baca: Melawan Lupa, Napak Tilas Gempa Yogyakarta
"Terus dilakukan pendampingan kepada masyarakat agar waspada. Setiap desa tetap diminta meningkatkan kewaspadaan sesuai kearifan lokal masing-masing," kata Dwi.
Bahkan, 2018 nanti, Bantul menjadi kabupaten tangguh bencana. Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) nanti harus menganggarkan program pengurangan risiko bencana.
Sekda yang juga Kepala BPBD Bantul, Ryantono, menyampaikan, seluruh gedung pemerintahan di Kabupaten Bantul sudah terpasang jalur evakuasi saat terjadi bencana. Bahkan, pemkab sudah menyusun protap mengengai kesiapsiagaan bencana.
"Sebelum acara diumumkan mekanisme evakuasi saat terjadi situasi darurat, kalau ada tamu. Pembawa acara membuka dengan penjelasan mekanisme evakuasi termasuk jalurnya," ucapnya.
Baca ulasan dalam Visual Interkatif Kompas ini: Gempa Yogyakarta
Baca tentang
10 Tahun Gempa Yogyakarta
Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar di artikel ini! *S&K berlaku
Tag:
gempa jogja
Berita Terkait
Antara Gempa Aceh Juli 2013 dan Gempa Yogyakarta 2006
Melawan Lupa, Napak Tilas Gempa Yogyakarta
Merajut Asa Dasawarsa Gempa Yogyakarta
Tak Ada Kaya dan Miskin, Semua Korban Gempa Yogyakarta Saling Menguatkan
MULTIMEDIA: 10 Tahun Gempa Yogyakarta
<a href='https://ads8.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=afdd7642&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='https://ads8.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=2117&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=afdd7642' border='0' alt='' /></a>
surabaya
Ikut Penjaringan Calon Wali Kota Surabaya, ASN Pemprov Jatim Dilaporkan ke Komisi ASN
Ikut Penjaringan Calon Wali Kota Surabaya, ASN Pemprov Jatim Dilaporkan ke Komisi ASN
13/02/2020, 20:13 WIB
Kepala Bappeko Surabaya Mengaku Tak Tahu Terkait Deklarasi Dirinya sebagai Bacawali
Kepala Bappeko Surabaya Mengaku Tak Tahu Terkait Deklarasi Dirinya sebagai Bacawali
13/02/2020, 19:47 WIB
2 Siswa SMP yang Tenggelam di Sungai Pucang Ditemukan
2 Siswa SMP yang Tenggelam di Sungai Pucang Ditemukan
13/02/2020, 19:01 WIB
Lihat Semua
ge
Komentar
Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar dibawah ini! *S&K berlaku
Tulis komentar anda...
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Kirim
Terkini Lainnya
Alami Demam usai Liburan ke China, 1 Pekerja Asing di Bengkulu Diobservasi
Alami Demam usai Liburan ke China, 1 Pekerja Asing di Bengkulu Diobservasi
|